Qiyamullail menurut bahasa berasal dari dua kata yaitu qiyam dan lail yang artinya berdiri dan malam hari. Maksudnya adalah berdiri atau bersemangat untuk melakukan ibadah pada malam hari. Banyak hadist dan ayat-ayat Al-Qur'an yang menerangkan tentang keutamaan qiyamullail ini. Termasuk dari segi rohani maupun jasmani.
Qiyamullail merupakan kebiasaan umat-umat sebelum umat Nabi Muhammad SAW. Para ulama, pemimpin, bahkan peneliti-peneliti menggunakan qiyamullail sebagai senjata utama ibadah. Sesuai hadis yang diriwayatkan Al-Hakim dan Baihaqi,"Hendaklah kalian melakukan qiyamullail, karena itu adalah kebiasaan kaum sholeh sebelum kalian." Begitu pula hadis yang berbunyi," Puasa yang paling dicintai Allah SWT adalah puasa Dawud dan sholat yang paling dicintai adalah sholat Dawud as. Ia tidur separoh mala, lalu sholat pada sepertiganya, dan tidur diseperenamnya lainnya. Ia berpuasa sehari lalu berbuka sehari." (HR.Bukhori, Muslim, AnNasa'I, dan Ibnu Majah) Kemungkinan besar hal ini memiliki hikmah bahwa pada malam hari dimana suasana tenang dan hening, seseorang dapat menata pikiran dan hatinya untuk lebih focus dalam memperoleh solusi atas masalah yang dihadapi maupun menemukan ide-ide yang brilian. Malam hari dimana tak ada seorang pun tahu apa yang hamba bicarakan dengan Penciptanya, mudah mengutarakan segala keluh-kesah yang ada, mudah untuk meminta dengan sungguh-sungguh tanpa ada yang mengganggu.
Pada malam hari itu pula dimana kekhusu'an datang. Mental juara diterpa dan dipersiapkan untuk menghadapi ujian besar. Ujian yang menentukan keberhasilan seseorang. Keberhasilan yang ditentukan oleh bekal jasmani maupun rohani yang ia bawa. Bekal jasmani yang baik tak aka nada artinya jika tak disertai bekal rohani. Begitu pula sebaliknya. Oleh karenanya setiap juara adalah pejuang tangguh yang memiliki karakter kuat baik secara rohani maupun jasmani. Para pemimpin dan peneliti-peneliti islam memiliki hal tersebut karena telah ditempa dengan keharmonisan antara tempaan ilmu pengetahuan dengan belajar dan mengamati sedangkan ilmu kerohanian yang melalui qiyamullail dan ibadah-ibadah lainnya.
Tinggal sekarang bagaimana kita, akankah misi besar kita tak dibekali dengan qiyamullail yang merupakan bekal dari iman dan rohani? Akankah keagungan Sang Kholik bisa kita terima jika tak ada persiapan?Mari tegakkan bendera qiyamullail karena kita generasi yang siap dan pantas mengemban amanat agung kehidupan dari Sang Pencipta Penguasa Jagat Raya.
3 komentar:
wah emang sulit itu bangun malam untuk shalat
malam paling uttuk kencing doang
qiyamul lail bikin hidup makin hidup
@iyan:
ha..ha..ha... iya mas. yang nulis aja belum karuan:) tapi semoga kita dapat melaksanakannya secara istiqomah.
Posting Komentar