Ketika Nabi Adam as diciptakan, nama Muhammad telah tertulis didepan pandangannya. Oleh karenanya beliau terheran-heran dan bertanya kepada Allah SWT,”Apakah ada yang lebih mulia dari pada aku?” Allah SWT menjelaskan bahwa Muhammad SAW adalah keturunan Nabi Adam as dan akan menjadi orang yang paling mulia di dunia dan akhirat. Bahkan Allah SWT memberikan gambaran bahwa tak akan menciptakan langit dan bumi jika Rosulullah SAW tidak diciptakan. Sungguh mulianya Rosulullah SAW di mata Allah SWT dan pastinya Nabi Adam as bangga sekaligus cemburu sebagai nenek moyangnya.
Pada kitab Nashoihul Ibad pada suatu bahasan tentang “anugrah bagi yang berbuat dosa” , Sa’ad bin Hilal berkata, ”Bila manusia (umat Muhammad) berbuat dosa, maka Allah tetap memberikan empat anugerah kepadanya yaitu:
- Dia tak terhalang memperoleh rizki.
- Dia tak terhalang mendapatkan kesehatan.
- Allah SWT tidak akan memperlihatkan dosanya semasa di dunia.
- Allah SWT tak menghukumnya didunia.”
Di atas terlihat bahwa manusia yang dimaksud adalah umat Muhammad SAW. Umat-umat terdahulu diadzab di dunia dan diperlihatkan akan dosanya di dunia ditambah lagi janji siksa di akhirat. Oleh karenanya Nabi Adam as juga berkata,”Allah SWT memberi empat macam kemulian kepada umat Muhammad yang tidak Allah berikan kepadaku, yaitu:
- Allah menerima tobatku di Makkah, sedangkan umat Muhammad diterima tobatnya dimanapun.
- Ketika aku melakukan dosa, Allah menghilangkan pakaianku, sedangkan umat Muhammad tetap diberikan pakaian meskipun mereka durhaka kepada Allah SWT.
- Ketika aku berbuat dosa, Allah memisahkan aku dengan istriku sedangkan umat Muhammad ketika berbuat dosa tidak dipisahkan dengan istrinya.
- Aku berbuat dosa di surga, lalu Allah mengusirku dari surge ke dunia. Sedangkan umat Muhammad berbuat dosa di luar surga akan dimasukkan ke dalam surga apabila mereka mau bertobat.”
Kecemburuan Nabi Adam as dapat dilihat dari beberapa kalimat di atas yang ditimbulkan dari beberapa keistimewaan khusus untuk umat Muhammad SAW. Keistimewaan ini dikarenakan faktor dari Rosul yang juga istimewa. Pemimpin umat manusia di akhir zaman yang ajarannya universal dan tak akan habis dimakan zaman hingga akhir kiamat. Sekarang tinggal kita menyikapi keistimewaan tersebut. Terlena atau termotivasi? Semoga tetap termotivasi menjadi umat yang juara sejati di akhir zaman.
0 komentar:
Posting Komentar