Yang dimaksud beban pada judul di atas adalah konsumsi listrik yang harus disuplai oleh sumber listrik. Untuk mensuplai beban ini bermacam-macam level tegangan yang digunakan. Beberapa yang digunakan di industry migas sesuai adalah:
Tegangan rendah dibawah ini bertujuan untuk distribusi listrik.
Tegangan Rendah (V) | |
1ph | 220 |
230 | |
240 | |
3ph | 380 |
400 | |
415 | |
440 | |
600 | |
Tegangan Tinggi (kV) | Tegangan Tinggi Transmisi (kV) |
11 | 33 |
13.2 | 34.5 |
13.8 | 66 |
3 | 69 |
3.3 | |
4.16 | |
6 | |
6.6 | |
7.2 |
Beban sendiri sesuai dengan tingkat penting tidaknya akan dibagi menjadi tiga yaitu:
- Beban VitalBeban yang saat tidak tersuplai akan menyebabkan kerusakan parah baik untuk peralatan maupun manusia.
- Beban EssensialBeban yang apabila tidak tersuplai akan menyebabkan kerugian produksi.
- Beban non-EsensialBeban yang apabila tidak tersuplai tidak akan menyebabkan kerusakan perlatan maupun kerugian produksi.
Beban-beban di atas akan bekerja sesuai dengan waktu kerja yang dibagi menjadi tiga:
- Beban Kontinu (Continuous Duty)
- Beban Intermittent (Intermittent Duty)
- Beban Stanby (Standby Duty)-Not Out of Service
Setelah mengetahui kategori beban, kita dapat menganalisa total beban puncak (TPPL-total plant peak load) maupun total beban kerja (TPRL-total plant running load) sesuai tingkat diversity factor.
Dengan menggunakan faktor diversitas diatas maka dapat dihitung TPPL maupun TPRL sesuai:
Dimana n adalah banyaknya switcboard.
Studi Kasus (to be continued..)
0 komentar:
Posting Komentar