Diberdayakan oleh Blogger.

Halaman

Optimisme dalam Diri Orang Beriman

Rabu, 22 Desember 2010


Optimisme adalah sikap orang beriman. Optimisme memperlihatkan ketenangan dan kematangan sesorang dalam memilih pilihannya. Ciri-ciri orang beriman yang berhubungan dengan optimisme dalam beberapa ayat:

  1. Tidak lemah dan tidak bersedih hati (Ali Imron:137)
  2. Tidak takut dan tidak gentar (Ali Imron:169-175)

Optimisme seorang muslim dibangun dari ke-tawakkal-annya kepada Allah SWT. Segala sesuatu yang ia pilih diikhtiarkan sebaik-baiknya sebagai karunia Allah SWT dan benar-benar niat tulus untuk ibadah kepada Allah SWT. Dengan begitu tidak ada alasan sebagai seorang muslim yang beriman menjadi lemah dan bersedih hati, takut dan gentar pada tantangan. Optimisme ini harus dibangun dengan semangat yang kontinu sehingga yang dihasilkan akan stabil dalam mencapai target yang diinginkan. Ingatlah bahwa optimism tak aka nada gunanya jika tidak dibarengi sebuah action. Allah SWT tak akan mengubah nasib sebuah kaum jika kaum tersebut tidak merubahnya sendiri.

Optimis merupakam sifat yang gagah berani. Berkebalikan dengan pesimis. Pesimes adalah sifat yang menggambarkan keraguan seseorang terhadap pilihan yang ia pilih. Tak ada gunanya memilih jika kita ragu akan pilihan kita. Beberapa orang mengatakan pesimis adalah kalah sebelum berperang. Berkebalikan dengan pesimisme, optimisme yang tinggi akan memperlihatkan seberapa kuat kita dalam mempertahankan takdir kita. Musuh akan takut jika melihat optimis yang tinggi dari saingannya. Sebaliknya musuh akan senang melihat saingannya pesimis.

Optimis yang dibangun atas ke-tawakkal-an kepada Allah SWT dapat didasari dari ayat-ayat Allah yang ada pada kita. Ayat-ayat Allah yang dimaksud adalah kemampuan kita terhadap suatu bidang. Ayat-ayat Allah juga dapat berupa suatu tanda bila kita dengan penuh tawakkal (dengan cara Istikhoroh) meminta petunjuk apakah pilihan itu sebuah pilihan yang baik. Jika Allah SWT sudah mengkaruniakan kemampuan dan Allah SWT juga telah memberikan tanda bahwa yang kita kerjakan telah baik. Masihkah ada alasan untuk tidak optimis pada diri kita? Mari kawan dengan segenap kemampuan kita menyongsong masa depan cerah yang tak lain adalah pilihan kita. Dengan Bismillah, tawakkal penuh kepada Allah SWT dan ikhtiar sampai batas kemampuan kita pasti Allah akan memberikan apa yang terbaik bagi kita. Amin..

WAJIB MENCOBA!!! Solusi Membuat Flowchart dan Blok Diagram Mudah dengan Program "DIA"

Senin, 13 Desember 2010



Ini dia jawaban dari sebuah kerumitan menggunkan shape di Microsoft Word untuk membuat diagram blok maupun flowchart. Program ini bernama DIA. Awal mulanya dikembangkan under operasi Linux. Sehingga dapat disimpulkan bahwa program ini adalah free. Link dari program ini ada di sini.
Setelah sekali mencoba program ini untuk membuat flowcart kerja telah dirasa cukup mudah, simple dan dapat diandalkan sehingga recommended untuk menggunkan program ini dari pada susah-susah cari berbayar seperti Visio atau program grafik lainnya. Tampilan menu yang langsung tinggal drag and drop memudahkan dalam pembuatan blok diagram yang kita inginkan. Dengan program Dia, menu gambar input, output, proses, pengambilan keputusan semuanya telah disediakan bisa dilihat pada screenshot diatas. Bagi teman-teman yang mengambil tugas akhir maupun membuat diagram blok maupun flowchart saya sarankan menggunkan software ini dari pada susah payah dan berpikir lebih keras untuk membuat dari word processing maupun software lainnya.
Cukup sekian review software kali ini. Hanya sedikit berbagi untuk kemudahan dan kelancaran pekerjaan kita. Semoga hari anda menyenangkan dan kita dapat bersama-sama sukses.

*Setelah memakai program ini beberapa lama, saya lebih memilih untuk menggunakan MS Visio karena:
  1. Lebih rapi.
  2. Bisa langsung diedit di MS Word.
  3. Kebanyakan standar yang digunakan  oleh perguruan tinggi dalam pembuatan laporan tugas akhir adalam chart dari Visio.

Pengidentifikasian Plat Nomor Kendaraan

Kamis, 18 November 2010

Sistem identifikasi plat nomor kendaraan merupakan teknologi pengolahan citra. Melalui beberapa tahap pemrosesan, citra dari plat nomor akan dapat diidentifikasi karakter-karakter didalamnya.

Tahapan-tahapan tersebut terbagi menjadi 3 tahapan yaitu:

  1. Pengambilan Citra
  2. Pemotongan Citra
  3. Pengolahan Citra


A. Pengambilan Citra

Tahap ini plat nomor kendaraan diambil citranya melalui kamera. Agar didapat citra yang baik diusahakan peletakan kamera sesuai dengan posisi gerak kendaraan. Citra hasil pemotretan masih berupa citra mentah dimana tidak hanya citra dari plat nomor saja yang terpotret melainkan juga citra lain. Oleh karenanya masih dibutuhkan tahapan-tahapan selanjutnya.


B. Pemotongan Citra

Tahap ini citra awal butuh dikenali mana yang plat nomor mana yang bukan sehingga butuh dilakukan pemotongan pada citra plat nomor saja. Pemotongan ini dapat dilakukan secara manual maupun otomatis dengan bantuan algoritma tertentu. Akan tetapi pada pembahasan ini hanya digunakan pengubahan warna citra saja untuk sehingga tidak ada pemotongan citra. Citra yang didapat dimasukkan pada Array Matrix 2x2 dengan kemungkinan nilai 0-255.

C. Proses Pengolahan Citra

Citra hasil pemotongan tiap plat nomor pasti berbeda karena factor lingkungan sehingga perlu penyeragaman untuk memudahkan penilaian. Masalah ini diatasi dengan beberapa tahap.

1. Tresholding

Memisahkan citra dari latar belakang sehingga hanya menghasilkan nilai 0 atau 255 (untuk kemudahan biasanya 0 untuk 0 dan 1 untuk 255). Ini bisa dilakuakan karena kita telah mengetahui rata-rata nilai warna atau nilai ambang dari citranya.

2. Segmentasi

Masing-masing objek dipisahkan satu dengan lainnya. Tahapnya yaitu mendeteksi tiap barisnya, jika terdeteksi warna putih maka ditentukan sebagai batas awal pemotongan. Tiap baris akan dideteksi sampai tidak ada warna putih lagi. Jika sudah terdeteksi warna hitam maka ditentukan sebagai batas akhir pemotongan. Untuk segmentasi tiap karakter, dilakukan pendeteksian warna putih tiap kolom. Jika dideteksi warna putih maka akan ditentukan sebagai batas awal pemotongan karakter pertama, jika sudah terdeteksi warna hitam maka ditentukan sebagai batas akhir pemotongan karakter pertama.

D. Proses Pengenalan

Pengenalan tiap-tiap karakter yang telah dipisahkan dapat menggunakan beberapa algoritma. Salah satunya adalah JST (Jaringan Syaraf Tiruan) dan yang umum dipakai untuk pola pengenalan adalah JST jenis perambatan galat mundur atau backpropagation. JST merupakan algoritma matematis yang bertindak seperti halnya jaringan syaraf manusia yang mempunyai bobot impuls listrik tertentu sehingga dapat mengenali sesuatu berdasarkan rangsangannyanya.

Parameter-parameter yang digunakan :

  1. Jumlah Layer : umumnya 3 yaitu Input, Hiddden, dan Output.
  2. 2. Unit Tiap Layer : misalnya, 100 unit input (dari umumnya pixel citra yang digunakan setiap karakternya yaitu 10x10 pixel), hidden 20 dan 30 layer, dan output 36 unit sesuai karakter 0-9 dan A-Z.
  3. dan parameter-parameter matematisa lainnya sesuai dengan algoritmanya.

Perlu diketahui bahwa JST Backpropagation membutuhkan pembelajaran terlebih dahulu agar dapat digunakan. Dengan memberikan masukan dan keluaran yang diharapkan, JST akan secara otomatis membentuk bobot-bobot tertentu pada tiap layernya sampai didapat hasil yang benar antara masukan dan keluaran. Apabila bobot-bobot ini telah didapat maka dapat digunakan untuk mengenali karakter-karakter hasil citra yang telah disegmentasi.

E. Aplikasi dan Validasi

Penggunaan bobot-bobot yang telah didapat untuk JST butuh untuk diuji kembali apakah sudah benar atau tidak. Jikalau belum benar maka proses training harus diulangi dan dievaluasi terlebih dahulu. Jikalau telah benar maka selamat pada anda karena telah berhasil membuat aplikasi pengenalan plat nomor dengan JST.

*Artikel ini dirangkum dari berbagai sumber

SHOLAT, KECEPATANNYA, DAN KEKHUSYU'AN

Kamis, 05 Agustus 2010

Marhaban ya romadhon... Sebentar lagi bulan suci yang kita nanti-nantikan akan datan menghampiri. Waktunya kita lebih bermawas diri dan menjadikan bulan romadhon sebagai momentum bertambahnya kadar keimanan.banyak ibadah sunnah dan wajib yang dilakukan secara bersama-sama.

Suatu ketika Rasulullah SAW berada di dalam Masjid Nabawi, Madinah. Selepas menunaikanshalat, beliau menghadap para sahabat untuk bersilaturahmi dan memberikan tausiyah. Tiba-tiba, masuklah seorang pria ke dalam masjid, lalu melaksanakan shalat dengan cepat. Setelah selesai, ia segera menghadap Rasulullah SAW dan mengucapkan salam. Rasul berkata pada pria itu, "Sahabatku, engkau tadi belum shalat!" Betapa kagetnya orang itu mendengar perkataan Rasulullah SAW. Ia pun kembali ke tempat shalat dan mengulangi shalatnya. Seperti sebelumnya ia melaksanakan shalat dengan sangat cepat. Rasulullah SAW tersenyum melihat "gaya" shalat seperti itu.

Setelah melaksanakan shalat untuk kedua kalinya, ia kembali mendatangi Rasulullah SAW. Begitu dekat, beliau berkata pada pria itu, "Sahabatku, tolong ulangi lagi shalatmu! Engkau tadi belum shalat."Lagi-lagi orang itu merasa kaget. Ia merasa telah melaksanakan shalat sesuai aturan. Meski demikian, dengan senang hati ia menuruti perintah Rasulullah SAW. Tentunya dengan gaya shalat yang sama. Namun seperti "biasanya", Rasulullah SAW menyuruh orang itu mengulangi shalatnya kembali. Karena bingung, ia pun berkata, "Wahai Rasulullah, demi Allah yang telah mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak bisa melaksanakan shalat dengan lebih baik lagi. Karena itu, ajarilah aku!" . "Sahabatku," kata Rasulullah SAW dengan tersenyum, "Jika engkau berdiri untuk melaksanakan shalat, maka bertakbirlah, kemudian bacalah Al-Fatihah dan surat dalam Alquran yang engkau pandang paling mudah. Lalu, rukuklah dengan tenang (thuma'ninah), lalu bangunlah hingga engkau berdiri tegak. Selepas itu, sujudlah dengan tenang, kemudianbangunlah hingga engkau duduk dengan tenang. Lakukanlah seperti itu pada setiap shalatmu." Kisah dari Mahmud bin Rabi' Al Anshari dan diriwayatkan Imam Bukhari dalam Shahih-nya ini memberikan gambaran bahwa shalat tidak cukup sekadar "benar" gerakannya saja, tapi juga harus dilakukan dengan tumaninah, tenang, dan khusyuk.

Kekhusukan ruhani akan sulit tercapai, bila fisiknya tidak khusyuk. Dalam arti dilakukan dengan cepat dan terburu-buru. Sebab, dengan terlalu cepat, seseorang akan sulit menghayati setiap bacaan, tata gerak tubuh menjadi tidak sempurna, dan jalinan komunikasi dengan Allah menjadi kurang optimal. Bila hal ini dilakukan terus menerus, maka fungsi shalat sebagai pencegah perbuatan keji dan munkar akan kehilangan makna. Karena itu, sangat beralasan bila Rasulullah SAW mengganggap "tidak shalat" orang yang melakukan shalat dengan cepat (tidak tumaninah).1

Pada masa kecil kita selalu bersemangat untuk bersama-sama menunaikan sholat terawih. Tapi tunggu dlu, itu jika imam yang kita ikuti melaksanakan sholatnya secara cepat. He.. He.. He.. Bukankah seperti itu? Cepat lambatnya sholat mempengaruhi kadar kekhusu'an dan kadar ketertarikan akan berjama'ah.

Ketika sholat berjama'ah ditunaikan segala tanggung jawab makmum tentang sholat sebagin besar diberikan kepada imam. Termasuk khusyu'nya sholat. Oleh karenanya imam harus dapat mengukur cepat lambatnya ia sholat. Ketika berjama'ah alangkah baiknya cepat tapi tumu'ninah. Bukan tergesa-gesa dengan mengabaikan kekhusu'an sholat. Berbeda apabila kita sholat sendirian, alangkah baiknya melamakan sholat kita dan menikmati kekhusu'an yang ada didalamnya.

Kecepatan sholat berhubungan dengan kekhusu'an sholat. Maukah kita harus mengulangi sholat gara-gara kita tidak khusyu' dalam mengerjakan. Maukah kita membiarkan buah-buah barokah dan pahala hilang begitu saja bahkan yang ada hanya sholat yang tidak memenuhi standar yang akhirnya ditolak. Semoga kita termasuk orang-orang yang menjaga sholatnya. <iam>


 

Catatan kaki:

1 diambil dari http://www.republika.co.id

Rukun Islam Merupakan Visi Bermain Muslim di Dunia

Jumat, 25 Juni 2010

Bola itu bundar. Ada apa dengan bola bundar ? Mencerminkan bahwa segala sesuatu itu mungkin terjadi pada sepak bola. Sebelum pertandingan berakhir belum dapat 100% dikatakan siapa pemenangnya. Dikehidupan kita apakah seperti itu tidak terjadi atau malah sebaliknya. Hidup adalah perjuangan. Segala kemungkinan harus diperjuangkan tanpa melupakan iman kepada qodo' & qodar Allah SWT. Tawakkal untuk segala hasil merupakan rasa fair play dalam bermain di dunia. Penceminan keyakinan bahwa rukun islam yang pertama dilakukan dengan sungguh-sungguh tidak hanya diucapkan dengan kata-kata akan tetapi diterapkan pada keseharian.

Dilapangan, ketika kita bermain sepak bola kita harus disiplin untuk menjaga amanat yang telah disampaikan pelatih. Kelalaian akan berakibat fatal. Begitu juga dengan kehidupan apabila kita berleha-leha dengan waktu maka waktu akan membunuh kita. Islam telah mengajarkan kedisiplinan dengan rukun islam yang kedua yaitu menunaikan sholat.

Rukun islam yang ketiga yaitu puasa. Melatih kita untuk tahan dalam berbagai keadaan dan masalah. Memberikan pelatihan akan pentingnya empati dalam kehidupan. Pada sepakbola, empati berguna untuk persatuan tim. Menghilangkan keegoisan masing-masing individu. Dengan keegoisan semakin banyak salah paham maka semakin buruk permainan sebuah tim.

Pemain yang diturunkan dilapangan adalah pemain pilihan yang diamanati dan dipercaya oleh pelatih untuk memberikan hasil terbaik. Pemain harus saling percaya, bersatu untuk satu tujuan. Seperti halnya muslim yang satu dengan lainnya bagaikan bangunan yang saling menguatkan. Hidup didunia kita tak dapat egois. Manusia adalah makhluk sosial, harus saling membantu sesamanya. Seorang bintang tidak hanya dilihat dari gol yang dia ciptakan akan tetapi dilihat pula sumbangsih pada tim. Assist untuk sebuah gol adalah lebih baik dari pada gol itu sendiri. Pemain yang dapat memberikan assist sekaligus membuat gol adalah pemain yang benar-benar memberikan keuntungan dan manfaat pada tim. Pada kehidupan seseorang yang dapat memberikan manfaat pada sesamanya memiliki nilai tambah dalam kehidupannya. Sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi lainnya. Hal ini tercemin pada rukun islam ke empat yaitu menunaikan zakat. Dengan menyisihkan sebagian harta kita maka kita membantu sesama dan memberikan manfaat untuk membantu ke kehidupan lebih baik.

Semua di lapangan, walaupun itu bintang lapangan atau tidak, harus tetap menuruti perintah pelatih. Ketaatan dan kepatuhan harus ditunjukkan sebagai pemain yang professional. Begitu pula pada lehidupan, tidak pandang bulu kaya-miskin, tampan-buruk rupa, harus menaati perintah agama. Tercemin pada rukun Islam ke lima yaitu menunaikan haji. Ketika menunaikan haji, baik kaya-miskin, pejabat-nonpejabat, semua sama. Tidak ada kekhususan aturan. Semua aturan berlaku untuk semua orang tanpa terkecuali.

Dari uraian diatas, kehidupan yang dijalankan seorang muslim berdasar nilai-nilai rukun islam akan menjadikannya seorang yang secara akhlak, perilaku dan kesejahteraan akan lebih baik. Dan seharusnya rukun islam adalah visi kehidupan seorang islam.

Nasi Kabuli Oh Nasi Kabuli





Siapa yang tahu apa itu nasi kabuli ? Kurang familiar di telinga kita pastinya. Beda dengan nasi goreng atau nasi pecel yang mudah kita temui pada keseharian kita. Beberapa orang menyebutnya nasi samin. Nasi yg ditanak dengan bumbu tertentu sehingga warna dan rasanya berbeda dari pada nasi biasa. Nasi kabuli diidangkan dengan lauk kambing. Ada yang gulai kambing ada juga yang kambing bakar. Djamin anda pasti ngiler dan minta tambah jika dihidangkan.

Nasi kabuli dijual dengan harga yang tidak murah. Untuk ukuran satu porsi dapat mencapai 20ribu-35rbu. Wow.. Wkkek...kik.. Mantap buat saku mahasiswa bisa jadi penyakit kanker (baca:kantong kering). Mungkin ini juga yang menyebabkan nasi kabuli tidak ditemui di keseharian kita. Jangan khawatir ada tempat yang baik hati dengan segala kemurahannya memberikan kesempatan bagi kita yang berkantong cekak untuk menikmatinya.

Setiap hari jum'at dijalan masuk ampel surabaya dekat toko kaset (maaf nama jalan & toko lupa) selalu menawakan hidangan khusus. Hari-hari biasa hanya menjual nasi rawon,nasi sop, nasi pece untuk hari jum'at nasi kabuli menjadi daya pikat tersendiri. Waktu dan tempat ini memberikan harga spesial yang lain dari pada yang lain. Just for 10rbu anda membawa ke perut nasi kabuli yang begitu lezat. Surey yang saya lakukan ke beberapa teman mendapatkan hasil yang sangat menggembirakan. 100% menyatakan halal untuk kantong, shohih jiddan untuk rasanya. Alhamdulillah.. Bagaimana dengan anda ingin menyobanya atau tidak? Rasa tak bisa bohong.

Poligon Integral

Senin, 12 April 2010


function fungsi(x,y:real):real;

begin

//result:=4*exp(0.8*x)-0.5*y;

result:=(500-4*y)/(300-2*x)

end;

//BUTTON BERISI METODE POLIGON MODIFIKASI

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);

var

x0,xt,n,i:integer;

x,y,xstngah,ystngah,xYstngah:array [1..100] of real;

h:real;

begin

x0:=strtoint(edit1.text);

xt:=strtoint(edit2.text);

x[1]:=strtofloat(edit3.text);

x[2]:=0;

y[1]:=strtofloat(edit4.text);

n:=strtoint(edit5.text);

h:=(xt-x0)/n;

for i:=1 to n do

begin

ystngah[i]:=y[i]+(fungsi(x[i],y[i])*h)/2;

xstngah[i]:=(x[i+1]+x[i])/2;

xYstngah[i]:=fungsi(xstngah[i],ystngah[i]); //Yi+stngah aksen

y[i+1]:=y[i]+xYstngah[i]*h;

x[i+1]:=x[i]+h;

//mengeluarkan pada stringgrid

stringgrid1.cells[0,i]:=inttostr(i);

stringgrid1.cells[1,i]:=floattostr(x[i]);

stringgrid1.cells[2,i]:=floattostr(y[i]);

stringgrid1.Cells[3,i]:=floattostr(fungsi(x[i],y[i]));

stringgrid1.cells[4,i]:=floattostr(ystngah[i]);

stringgrid1.cells[5,i]:=floattostr(xYstngah[i]);

stringgrid1.cells[6,i]:=floattostr(y[i+1]);

label8.caption:='nilai h sebesar '+floattostr(h)+

' dan hasil integral sebesar = ' + floattostr(y[i+1]);

end;

stringgrid1.cells[0,n+1]:=inttostr(n+1);

stringgrid1.cells[1,n+1]:=floattostr(x[n]+h);

stringgrid1.cells[2,n+1]:=floattostr(y[n+1]);

stringgrid1.rowcount:= n+2;

end;

Heun Integral dengan N korektor

untuk korektor sembarang. Butuh 99 korektor bisa....
he...3x ndak tw bener apa gak, Cek Out.....


function fungsi(x,y:real):real;

begin

//result:=4*exp(0.8*x)-0.5*y;

result:=(500-4*y)/(300-2*x)

end;

//button berisi metode heun dengan n korektor

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);

var

x0,xt,n,i,k,nkorektor,bar:integer;

x,y,teta1,teta2,y0i,yi:array [1..100] of real;

h:real;

begin

stringgrid1.Refresh;

x0:=strtoint(edit1.text);

xt:=strtoint(edit2.text);

x[1]:=strtofloat(edit3.text);

y[1]:=strtofloat(edit4.text);

n:=strtoint(edit5.text);

nkorektor:=strtoint(edit6.Text);

h:=(xt-x0)/n;

bar:=0;

for i:=1 to n do

begin

teta1[i]:=fungsi(x[i],y[i]);

y0i[i]:=y[i]+( fungsi(x[i],y[i])*h );

x[i+1]:=x[i]+h;

teta2[i]:=fungsi(x[i+1],y0i[i]);

for k:=1 to nkorektor do

begin

bar:=bar+1;

y[i+1]:=y[i]+((teta1[i]+teta2[i])*h)/2;

stringgrid1.cells[5,bar]:=floattostr(teta2[i]);

stringgrid1.cells[6,bar]:=floattostr(y[i+1]);

teta2[i]:=fungsi(x[i+1],y[i+1]);

end;

bar:=bar+1;

//mengeluarkan pada stringgrid

stringgrid1.cells[0,bar-nkorektor]:=inttostr(i);

stringgrid1.cells[1,bar-nkorektor]:=floattostr(x[i]);

stringgrid1.cells[2,bar-nkorektor]:=floattostr(y[i]);

stringgrid1.Cells[3,bar-nkorektor]:=floattostr(teta1[i]);

stringgrid1.cells[4,bar-nkorektor]:=floattostr(y0i[i]);

label8.caption:='nilai h sebesar '+floattostr(h)+

' dan hasil integral sebesar = ' + floattostr(y[i+1]);

bar:=bar-1;

end;

stringgrid1.cells[0,bar+1]:=inttostr(n+1);

stringgrid1.cells[1,bar+1]:=floattostr(x[n]+h);

stringgrid1.cells[2,bar+1]:=floattostr(y[n+1]);

stringgrid1.RowCount:=bar+2;

end;

Range Kutta Integral


Ini merupakan source code untuk Range Kutta dari orde 2,3,4, sampai orde tinggi. Mohon direview dan didiskusikan.



function fungsi(x,y:real):real;

begin

//result:=4*exp(0.8*x)-0.5*y;

result:=(500-4*y)/(300-2*x)

end;

//RK orde 2

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);

var

x0,xt,n,i,k:integer;

x,y,k1,k2:array [1..100] of real;

h:real;

begin

x0:=strtoint(edit1.text);

xt:=strtoint(edit2.text);

x[1]:=strtofloat(edit3.text);

y[1]:=strtofloat(edit4.text);

n:=strtoint(edit5.text);

h:=(xt-x0)/n;

for i:=1 to n do

begin

k1[i]:=fungsi(x[i],y[i]);

k2[i]:=fungsi(x[i]+(3*h)/4,y[i]+(3*k1[i]*h)/4);

y[i+1]:=y[i]+(k1[i]/3+(2*k2[i])/3)*h;

x[i+1]:=x[i]+h;

//mengeluarkan pada stringgrid

stringgrid1.cells[0,i]:=inttostr(i);

stringgrid1.cells[1,i]:=floattostr(x[i]);

stringgrid1.cells[2,i]:=floattostr(y[i]);

stringgrid1.Cells[3,i]:=floattostr(k1[i]);

stringgrid1.cells[4,i]:=floattostr(k2[i]);

stringgrid1.cells[5,i]:=floattostr(y[i+1]);

label8.caption:='nilai h sebesar '+floattostr(h)+

' dan hasil integral sebesar = ' + floattostr(y[i+1]);

end;

stringgrid1.cells[0,n+1]:=inttostr(n+1);

stringgrid1.cells[1,n+1]:=floattostr(x[n]+h);

stringgrid1.cells[2,n+1]:=floattostr(y[n+1]);

stringgrid1.RowCount:=n+2;

stringgrid1.ColCount:=6;

//row penamaan

stringgrid1.cells[0,0]:='iterasi';

stringgrid1.cells[1,0]:='x[i]';

stringgrid1.cells[2,0]:='y[i]';

stringgrid1.Cells[3,0]:='k1[i]';

stringgrid1.cells[4,0]:='k2[i]';

stringgrid1.cells[5,0]:='y[i+1]';

end;

//RK orde 3

procedure TForm1.Button2Click(Sender: TObject);

var

x0,xt,n,i,k:integer;

x,y,k1,k2,k3:array [1..100] of real;

h:real;

begin

x0:=strtoint(edit1.text);

xt:=strtoint(edit2.text);

x[1]:=strtofloat(edit3.text);

y[1]:=strtofloat(edit4.text);

n:=strtoint(edit5.text);

h:=(xt-x0)/n;

for i:=1 to n do

begin

k1[i]:=fungsi(x[i],y[i]);

k2[i]:=fungsi( x[i]+(0.5*h) , y[i]+(0.5*h*k1[i]) );

k3[i]:=fungsi( x[i]+h , y[i]-h*k1[i]+2*h*k2[i]);

y[i+1]:=y[i]+ ((k1[i]+4*k2[i]+k3[i])*h) /6;

x[i+1]:=x[i]+h;

//mengeluarkan pada stringgrid

stringgrid1.cells[0,i]:=inttostr(i);

stringgrid1.cells[1,i]:=floattostr(x[i]);

stringgrid1.cells[2,i]:=floattostr(y[i]);

stringgrid1.Cells[3,i]:=floattostr(k1[i]);

stringgrid1.cells[4,i]:=floattostr(k2[i]);

stringgrid1.cells[5,i]:=floattostr(k3[i]);

stringgrid1.cells[6,i]:=floattostr(y[i+1]);

label8.caption:='nilai h sebesar '+floattostr(h)+

' dan hasil integral sebesar = ' + floattostr(y[i+1]);

end;

stringgrid1.cells[0,n+1]:=inttostr(n+1);

stringgrid1.cells[1,n+1]:=floattostr(x[n]+h);

stringgrid1.cells[2,n+1]:=floattostr(y[n+1]);

stringgrid1.RowCount:=n+2;

stringgrid1.ColCount:=7;

//row penamaan

stringgrid1.cells[0,0]:='iterasi';

stringgrid1.cells[1,0]:='x[i]';

stringgrid1.cells[2,0]:='y[i]';

stringgrid1.Cells[3,0]:='k1[i]';

stringgrid1.cells[4,0]:='k2[i]';

stringgrid1.cells[5,0]:='k3[i]';

stringgrid1.cells[6,0]:='y[i+1]';

end;

//RK orde 4

procedure TForm1.Button3Click(Sender: TObject);

var

x0,xt,n,i,k:integer;

x,y,k1,k2,k3,k4:array [1..100] of real;

h:real;

begin

x0:=strtoint(edit1.text);

xt:=strtoint(edit2.text);

x[1]:=strtofloat(edit3.text);

y[1]:=strtofloat(edit4.text);

n:=strtoint(edit5.text);

h:=(xt-x0)/n;

for i:=1 to n do

begin

k1[i]:=fungsi(x[i],y[i]);

k2[i]:=fungsi( x[i]+(0.5*h) , y[i]+(0.5*h*k1[i]) );

k3[i]:=fungsi( x[i]+(0.5*h) , y[i]+(0.5*h*k2[i]) );

k4[i]:=fungsi( x[i]+h , y[i]+k3[i]*h );

y[i+1]:=y[i]+((k1[i]+2*k2[i]+2*k3[i]+k4[i])*h)/6;

x[i+1]:=x[i]+h;

//mengeluarkan pada stringgrid

stringgrid1.cells[0,i]:=inttostr(i);

stringgrid1.cells[1,i]:=floattostr(x[i]);

stringgrid1.cells[2,i]:=floattostr(y[i]);

stringgrid1.Cells[3,i]:=floattostr(k1[i]);

stringgrid1.cells[4,i]:=floattostr(k2[i]);

stringgrid1.cells[5,i]:=floattostr(k3[i]);

stringgrid1.cells[6,i]:=floattostr(k4[i]);

stringgrid1.cells[7,i]:=floattostr(y[i+1]);

label8.caption:='nilai h sebesar '+floattostr(h)+

' dan hasil integral sebesar = ' + floattostr(y[i+1]);

end;

stringgrid1.cells[0,n+1]:=inttostr(n+1);

stringgrid1.cells[1,n+1]:=floattostr(x[n]+h);

stringgrid1.cells[2,n+1]:=floattostr(y[n+1]);

stringgrid1.RowCount:=n+2;

stringgrid1.ColCount:=8;

//row penamaan

stringgrid1.cells[0,0]:='iterasi';

stringgrid1.cells[1,0]:='x[i]';

stringgrid1.cells[2,0]:='y[i]';

stringgrid1.Cells[3,0]:='k1[i]';

stringgrid1.cells[4,0]:='k2[i]';

stringgrid1.cells[5,0]:='k3[i]';

stringgrid1.cells[6,0]:='k4[i]';

stringgrid1.cells[7,0]:='y[i+1]';

end;

//RK orde Tinggi

procedure TForm1.Button4Click(Sender: TObject);

var

x0,xt,n,i,k:integer;

x,y,k1,k2,k3,k4,k5,k6:array [1..100] of real;

h:real;

begin

x0:=strtoint(edit1.text);

xt:=strtoint(edit2.text);

x[1]:=strtofloat(edit3.text);

y[1]:=strtofloat(edit4.text);

n:=strtoint(edit5.text);

h:=(xt-x0)/n;

for i:=1 to n do

begin

k1[i]:=fungsi(x[i],y[i]);

k2[i]:=fungsi( x[i]+h/4 , y[i]+(h*k1[i])/4 );

k3[i]:=fungsi( x[i]+h/4 , y[i]+(h*k1[i])/8+(h*k2[i])/8 );

k4[i]:=fungsi( x[i]+h/2 , y[i]-h*k2[i]*0.5+h*k3[i] );

k5[i]:=fungsi( x[i]+(3*h)/4 , y[i]+(3*h*k1[i])/16+(9*h*k4[i])/16 );

k6[i]:=fungsi( x[i]+h , y[i]-(3*h*k1[i])/7+(2*h*k2[i])/7

+(12*h*k3[i])/7- (12*h*k4[i])/7+(8*h*k5[i])/7 );

y[i+1]:=y[i]+((k1[i]+2*k2[i]+2*k3[i]+k4[i])*h)/6;

x[i+1]:=x[i]+h;

//mengeluarkan pada stringgrid

stringgrid1.cells[0,i]:=inttostr(i);

stringgrid1.cells[1,i]:=floattostr(x[i]);

stringgrid1.cells[2,i]:=floattostr(y[i]);

stringgrid1.Cells[3,i]:=floattostr(k1[i]);

stringgrid1.cells[4,i]:=floattostr(k2[i]);

stringgrid1.cells[5,i]:=floattostr(k3[i]);

stringgrid1.cells[6,i]:=floattostr(k4[i]);

stringgrid1.cells[7,i]:=floattostr(k5[i]);

stringgrid1.cells[8,i]:=floattostr(k6[i]);

stringgrid1.cells[9,i]:=floattostr(y[i+1]);

label8.caption:='nilai h sebesar '+floattostr(h)+

' dan hasil integral sebesar = ' + floattostr(y[i+1]);

end;

stringgrid1.cells[0,n+1]:=inttostr(n+1);

stringgrid1.cells[1,n+1]:=floattostr(x[n]+h);

stringgrid1.cells[2,n+1]:=floattostr(y[n+1]);

stringgrid1.RowCount:=n+2;

stringgrid1.ColCount:=10;

//row penamaan

stringgrid1.cells[0,0]:='iterasi';

stringgrid1.cells[1,0]:='x[i]';

stringgrid1.cells[2,0]:='y[i]';

stringgrid1.Cells[3,0]:='k1[i]';

stringgrid1.cells[4,0]:='k2[i]';

stringgrid1.cells[5,0]:='k3[i]';

stringgrid1.cells[6,0]:='k4[i]';

stringgrid1.cells[7,0]:='k3[i]';

stringgrid1.cells[8,0]:='k4[i]';

stringgrid1.cells[9,0]:='y[i+1]';

end;

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

© Copyright Ngidup Buat Ngakhirat 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.