Saya Harus Sekukuh Bukit Uhud

Selasa, 31 Juli 2012


Orang beriman mempunyai pendirian yang teguh, tekad yang bulat, semangat juang yang tinggi, dan kernauan yang keras. (Lihat tulisan ini juga… )

Sesungguhnya orang-orang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu. Mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah. Mereka itulah orang - orang yang benar.      (al-Hujurat [49]: 15)

Sedangkan golongan manusia lainnya, yakni orang-orang munafik adalah,

... mereka selalu bimbang, dalam keragu-raguannya.    (at-Taubah [9j: 45)

Jiwa mereka selalu guncang setiap kali dituntut untuk mengambil keputusan, berpaling dari kewajiban, dan ingkar janji. Kewajiban kita adalah jika kita telah melihat titik terang kebenaran atau adanya kebenaran dan manfaat berdasarkan dugaan yang kuat, maka ayunkan langkah kaki dan jangan pernah mundur.

Jauhkan praduga, prasangka dan andaikata,
Melangkah bagai tebasan tebang sang Pahlawan,

Suatu kali seorang lelaki maju mundur saat mengambil keputusan, apakah dia akan menceraikan istri yang selama ini membuatnya menderita atau tidak? Dia menghadap orang bijak untuk meminta saran. Orang bijak itu menanyakan sudah berapa lama dia menikah. Lelaki itu menjawab, "Empat tahun!" Orang bijak itu heran dan bertanya, "Jadi, selama empat tahun Anda teiah menghisap racun?!"
Memang, kesabaran dan ketabahan diperlukan dalam situasi seperti itu, tetapi sampai kapan? Orang yang pandai akan tahu apakah suatu persoalan itu layak atau ddak, baik atau buruk, perlu dilanjutkan atau tidak, sehingga dia dapat segera mengambil keputusan yang tepat.
Seorang penyair berujar,

Mengobati segala yang tidak diinginkan hati
Adalah berpisah dengan pasti

Mengamati seluk beluk kehidupan manusia, akan ditemui bahwa kebingungan dan kebimbangan dapat saja terjadi dalam banyak situasi, terutaraa dalam empat persoalan hidup berikut ini:

Pertama, dalam persoalan studi. Orang seringkali kebingungan dan bimbang dalam memilih jurusan, sekolah, atau perguruan tinggi. Ada sekelompok pelajar yang bertahun-tahun membuang waktu sia-sia lantaran bingung memilih jurusan dan fakultas. Ada yang masih maju mundur dalam masa pendaftaran sehingga tertinggal. Ada pula yang telah mengikuti perkuliahan dalam sebuah fakultas selama satu atau dua tahun, tetapi karena merasa kurang puas, pindah ke fakultas lain, dari Fakultas Syariah ke Fakulas Ekonomi, lalu menyeberang ke Fakultas Kedokteran. Umur pun habis sia-sia. Seandainya saja dia mau berkonsultasi dan beristikharah pada Allah sebelum mengambil keputusan, kemudian melaksanakan keputusan itu tanpa ragu, niscaya dia tidak akan rugi waktu dan umur dalam meraih cita-cita.
Kedua, menyangkut masalah pekerjaan atau profesi. Banyak orang, yang bahkan, tidak mengenali kemampuan apa yang mesti digeluti. Mencoba menjadi pegawai, lalu beralih profesi sebagai karyawan perusahaan, kemudian menjadi pebisnis. Akhirnya, dia rugi, melarat, dan menganggur. Nasihat kepada mereka, bahwa siapa saja yang ingin dibukakan pintu rezeki dari satu pekerjaan, hendaknya dia menekuni dan menjaganya karena dari pintu itulah Allah memberinya rezeki, kemudahan, kelapangan, dan hikmah.
Ketiga, banyak orang di usia muda bingung memilih pasangan hidup. Lebih-lebih kalau banyak pihak yang ikut campur tangan dalam masalah ini. Seringkali orangtua memilih wanita yang tidak cocok dengan dambaan si anak atau tidak sesuai dengan seleranya. Akibatnya, banyak pemikahan yang didasari oleh keinginan menuruti kehendak orangtua, sehingga banyak pasangan yang tidak saling suka dan tidak saling cinta. Sehubungan dengan persoalan ini,  saran yang baik adalah agar seseorang tidak gegabah dalam memilih pendamping hidup sebelum mempertinibangkan sisi agama, keelokan, dan persetujuan, baik dari diri yang bersangkutan maupun orangtua. Sebab, pernikahan adalah menyangkut hidup mati seorang wanita yang tidak dapat diremehkan.
Keempat, kebingungan dan kecemasan seringkali terjadi saat seseorang dihadapkan pada keputusan bercerai atau tidak. Kebingungan ini bisa membuat orang lelah secara pikiran sehingga urusan hidup terbengkalai.

Setiap orang harus bisa mengatasi persoalan yang mengakibatkan tekanan jiwa, dengan mengambil keputusan yang tepat, Umur kita pendek dan hari-hari yang lalu tak akan kembali, maka berbahagialah dalam hidup ini. Dalam situasi seperri ini, kebahagiaan Anda tergantung pada kesigapan Anda dalam mengambil keputusan yang tegas. Seorang Muslim dituntut untuk mempunyai kemauan keras dan tekad yang bulat, serta mengambil keputusan yang tegas setelah memohon petunjuk Allah dan meminta saran pada sesama. Seorang penyair mengatakan,

Jika seseorang dalam kebimbangan,
Diputuskan yang satu dan campakkan yang lain,

Dalam hidup ini Anda harus mempunyai keberanian bagai air bah, ketetapan hati laksana pedang, kukuh bagai perjalanan waktu, dan langkah yang tidak ragu seperti merekahnya fajar pagi!

Sumber: Sebagian dari isi buku La Tahzan, DR.Aidh bin Abdullah al-Qarni
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

© Copyright Ngidup Buat Ngakhirat 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.