Belajar Tekad dari Bonek

Rabu, 03 Februari 2010

Sungguh miris rasanya sebagai warga surabaya yang notebene merupakan pendukung setia Persebaya mendengar bahwa bonek berulah dan berbuat onar. Tetapi sebagai orang bijak alangkah baiknya membuang yang buruk dan mengambil hikmah dari setiap kejadian.
Bonek telah dihukum oleh komdis untuk tidak mendampingi Persebaya pada setiap laga away. Akan tetapi yang terjadi sebaliknya. Pada laga versus Persib Bonek tetap nekat pergi. Apa yang bisa kita pelajari dari hal tersebut? Jawabannya adalah TEKAD. Sebuah TEKAD yang didasari rasa cinta dapat membuat seseorang bertindak diluar kemampuannya untuk sampai pada apa yang menjadi tujuannya.

Bisakah perilaku ini diarahkan pada rel yang baik dan diterapkan pada kehidupan sehari-hari untuk mencapai cita-cita yang mulia(dengan cara mulia pula) tergantung pada seberapa cinta mereka pada cita-cita. Seperti halnya Bonek cinta pada Persebaya. Bayangkan jika seseorang cinta mati ingin menjadi seorang dokter. Buku yang tebalnya berampun-ampun yang wajib dihafal akan tetap dihafalkannya dan berusaha 100% akan hafal. Begitu pula jika seseorang ingin menjadi sebuah insinyur/ilmuan yang ingin membangun sebuah alat yang melibatkan perhitungan matematik maka ia tetap akan menghitung solusinya untuk mencapai apa yang diimpikannya. Seorang pemuda yang benar-benar cinta pada kekasihnya akan mengerahkan daya dan upaya untuk menggapai cintanya. Itulah Tekad yang berasal dari cinta pada sesuatu.

Bonek yang merupakan singkatan dari bondo nekat harus disikapi bahwa Bonek mempunyai sifat selain bondo tapi juga mempunyai sifat bondo tekad yang mengakibatkan kerap kali bertindak nekat. Perlu kedewasaan emosi untuk mengontrol emosi ini. Bagaimana dengan anda?


Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

© Copyright Ngidup Buat Ngakhirat 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.